RESENSI DRAMA “NENEK TERCINTA” KARYA ARIFIN C.NOER
PRODUKSI KSSI IKIP SILIWANGI
IDENTITAS DRAMA :
“Nenek Tercinta” karya Arifin C. Noer.
1. Tema
Drama ini mengisahkan kekosongan seorang nenek renta yang hidup bersama anak perempuannya, Lastri. Selain itu ada juga menantu lelakinya, Musta, cucu laki-lakinya, Romli dan cicitnya Dudung yang tinggal serumah dengannya. Anak perempuan dan menantunya merasa repot hidup bersama orang tua mereka yang sudah tua dan pikun. Cicit laki-lakinya yang nakal juga sering mengerjainya. Hanya Romli lah yang sayang kepada nenek itu.
Merasa repot mengurusi orang tuanya, kedua kakak beradik Musta dan Lastri ini menggunakan jasa dukun untuk mempercepat kematian sang nenek.Yang tidak mereka ketahui adalah dukun yang mereka percaya tak lain hanya menipu mereka saja.Hasilnya pun bisa ditebak nenek itu tidak terbunuh oleh mantra palsu dukun dan dukun palsu itu membawa lari uang mereka tanpa hasil didapati. Niat jahat Lastri dan Musta kali ini gagal.
2. Alur
Drama tersebut menggunakan Alur maju karena cerita yang disusun secara kronologis dan berurutan ,mulai dari awal hingga akhir cerita.Peristiwa dalam cerita bergerak maju dan tidak kembali ke masa lalu.
3. Tokoh Dan Penokohan
1. Nenek (Tokoh Protagonis,yaitu tokoh utama yang menjadi sentral cerita).
Watak : Cerewet ,baik tapi bijak,Pikun,Pemarah dan Rewel
2. Lastri (Tokoh Antagonis,tokoh penentang tokoh protagonis dalam cerita).
Watak : Sinis dan jahat
3. Dudung (Tokoh Tritagonis ,tokoh pembantu dan pendukung cerita).
Watak : Nakal dan anak yang aktif
4. Musta (Tokoh Antagonis,tokoh penentang tokoh protagonis dalam cerita).
Watak : Pelupa,Polos,Penurut dan Penakut.
5. Dukun (Tokoh Tritagonis ,tokoh pembantu dan pendukung cerita).
Watak : Pembohong /Penipu
6. Romli (Tokoh Tritagonis ,tokoh pembantu dan pendukung cerita).
Watak : Anak yang baik,tegas dan sayang nenek
7. Darsi (Tokoh Tritagonis ,tokoh pembantu dan pendukung cerita).
Watak : Heboh karena panik.
4. Latar
Latar Waktu : Drama tersebut terjadi pada siang hari di hari jumat.
Latar Tempat : Disebuah Rumah Nenek dan di kamar nenek.
Latar Suasana : Suasana dalam pertunjukan ada suasana yang seru,menegangkan,sedih dan terluka
5. Amanat
Pesan dalam pertujukan drama “Nenek Tercinta” yaitu kita harus menghormati dan menyayangi orang tua yang sudah mengurus dan membesarkan kita,sopan santun kepada siapapun ,tidak percaya dukun karena yang berkuasa hanyalah Allah SWT,dan tidak mencelakai siapapun.
6. Dialog
Dialog dalam pertunjukan dilapalkan dengan jelas dan sangat menjiwai karakter serta dialog tersebut dapat dipahami oleh kalangan penonton.Penggunaan bahasa sangat beragam dalam bertutur .
Tata rias dapat memberikan bantuan kepada pemain untuk membuat perubahan pada wajah pemain sesuai dengan karakter yang akan diperankan. Misalnya mengubah pemain yang masih muda menjadi nenek tua. Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain untuk memeran kankarakter yang diperankan.
Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk permainan drama. Misalnya, panggung harus menggambarkan keadaan ruang tamu. Panggung menggambarkan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang terjadi dalam suatu babak berada dalam tempat, waktu, dan suasana yang berbeda dengan peristiwa dalam babak yang lain. Perbedaan ini menuntut perubahan keadaan panggung.Artinya, keadaan panggung harus diubah dengan cepat oleh penata panggung. Misalnya di panggung terdapat beberapa kursi tamu berarti cerita drama yang dipentaskan mempunyai latar tempat diruang tamu.
Tata bunyi bukan hanya pengaturan pengeras suara (soundsystem),melainkan juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan agar suasana yang digambarkan terasa lebih meyakinkan dan lebih mantap bagi para penonton.Tata bunyi akan membantu menggambarkan situasi yang terjadi dalam pementasan drama. Misalnya saat pementasan terdengar suara musik sedih berarti suasana saat pementasan drama sedang sedih dan terluka.
Tata lampu bertujuan menerangi dan menyinari pentas dan aktor. Tata sinar dapat juga membantu dalam menentukan keadaan jam, musim, dan cuaca. Selain itu, tata sinar juga berfungsi menambah nilai warna sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan.Tata lampu berfungsi sebagai pengatur cahaya di panggung. Oleh karena itu, tata lampu erat hubungannya dengan tata panggung.
Sinopsis
Sandiwara ini mengisahkan kekosongan seorang nenek renta yang hidup bersama anak perempuannya, Lastri. Selain itu ada juga menantu lelakinya, Musta, cucu perempuannya, Romli, dan cucu laki-lakinya, Dudung, yang tinggal serumah dengannya. Anak perempuan dan menantunya merasa repot hidup bersama orang tua mereka yang sudah tua dan pikun. Cucu laki-lakinya yang nakal juga sering mengerjainya. Hanya Romli lah yang sayang kepada nenek itu.
Merasa repot mengurusi orang tuanya, kedua kakak beradik Musta dan Lastri ini menggunakan jasa dukun untuk mempercepat kematian sang nenek.Yang tidak mereka ketahui adalah dukun yang mereka percaya tak lain hanya menipu mereka saja.
Hasilnya pun bisa ditebak nenek itu tidak terbunuh oleh mantra palsu dukun dan dukun palsu itu membawa lari uang mereka tanpa hasil didapati. Niat jahat Lastri dan Musta kali ini gagal lagi. Adegan ini ditutup dengan ending yang sangat bagus.