Ragam
 Suara Lama Yang Tetap Hidup  Kesenian Dur Ong dari CikalongWetan
Suara Lama Yang Tetap Hidup Kesenian Dur Ong dari CikalongWetan

Kesenian Dur Ong ini adalah gabungan dari berbagai kesenian Sunda buhun yang spektakuler, menampilkan Kuda Lumping (kuda kepang) sebagai tarian prajurit berkuda anyaman bambu, atraksi Debus yang menunjukkan kekebalan tubuh dengan nuansa magis-religius, serta pertunjukan akrobatik Lais di atas tali yang sangat tinggi. Jadi, pada intinya Dur Ong adalah sebuah pertunjukan seni yang menampilkan ketiga kesenian tersebut dengan dominasi suara perkusi sebagai daya tarik utama penonton.

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya dan tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Tentunya setiap daerah memiliki nilai-nilai luhur yang masih dijung-jung tinggi oleh sebagaian daerah yang disebut kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan bentuk pengetahuan, keyakinan, dan praktik yang berkembang dalam masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan lingkungan sosial. Budaya lokal yang merupakan warisan tak ternilai yang menjadi identitas atau penanda keberadaan sebuah komunitas.

Di antara kekayaan budaya yang ada di Indonesia, kesenian tradisional Dur Ong dari Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, adalah contoh nyata sebuah suara lama yang tetap hidup dan lestari hingga kini. Menurut bapak Dadang (2024) “Kesenian Dur Ong didirikan dan di lestarikan sekitar tahun 1970-an oleh tokoh masyarakat yang bernama bapak Padli, yang berasal dari Desa Rendeh Kec.Cikalongwetan”. Dengan demikian, kesenian Dur Ong ini masih dilestarikan di Desa Cikalong yang merupakan tentangga Desa Rendeh.

Kesenian ini merupakan hasil kreasi dari para seniman setempat melalui proses difusi dan akulturasi budaya yang terjadi selama bertahun-tahun. Ciri khas Dur Ong adalah bunyi alat musik yang dominan dipukul, sehingga nama "Dur Ong" sendiri diambil dari suara alat musik dogdog indung atau bedug yang menghasilkan bunyi “dur” dan suara gong yang menghassilkan buyi “ong”. Sebagai kesenian zaman dulu, untuk menarik perhatian penonton/masyarakat dilakungan dengan memaikan alat musik tersebut. Suara alat musik inilah yang membuat masyrakat berdatangan untuk menyaksikan pertunjukan seni yang dikreasikan oleh para pemain.

Kesenian Dur Ong merupakan gabungan dari berbagai kesenian buhun sunda yang menampilkan kuda lumpinng, debus, dan lais. Menurut Milenia (2025) Kuda lumping atau sering disebut kuda kepang merupakan kesenian yang berasal dari jawa, kuda kepang menampilkan tarian sekelompok prajurit yang menunggang kuda, kuda yang digunakan prajurit tersebut merupakan anyaman bambu atau bahan lain yang dibentuk menyerupai bentuk kuda yang ekornya dihias menggunakan. Menurut (Soleha, dkk, 2022) Kesenian debus merupakan kesenian tradisional yang terdapat di provinsi Banten yang menampilkan kekebalan tubuhnya terhadap benda tajam. Kesenian debus juga memadukan tarian, suara, dan nuansa magis religius di dalam penampilannya. Namun ternyata debus juga merupakan media yang dipakai oleh ulama setempat untuk menyebarkan agama Islam pada zaman dahulu. Menurut Susetyo (Belga dan Precili 2023) “Seni pertunjukan lais adalah sebuah ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilainilai budaya dan perwujudan norma-norma estetik-artistik yang berkembang sesuai zaman, dan wilayah dimana bentuk seni pertunjukan itu tumbuh dan berkembang”. Sejalan dengan itu lais menurut Belga dan Precili (2023) merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan akrobati

Referensi

Belga, L., & Precilli, M. (2023). PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN LAIS DI GUNUNG GALUNGGUNG KABUPATEN TASIKMALAYA Ladya Belga, Monita Precilli. 02(01), 39–52.

Dadang, (2024) Cikalong Punya Dur Ong https://mitraenamdua.com/cikalong-punya-dur-ong/

Milenia, T. (2025). Pandangan Tokoh Masyarakat Mengenai Hiburan Kuda Kepang Pada Acara Walimatul Ursy Dalam Tinjauan Hukum Islam. 19621049, 15.

Soleha, S., Jamaludin, U., & Fitrayadi, D. (2022). Nilai-Nilai Budaya pada Kesenian Debus. 5(2), 212–222.

https://youtu.be/7pQbKF6Q9Uo?si=zL-bNkfGfVXhl0II





Fauziah Hasna Al Fitri

Fauziah Hasna Al Fitri adalah anggota komunitas Literasiliwangi yang bergabung sejak Dec 2023



0 Komentar





Ragam Lainnya