Cerita
Pelestarian Kearifan Lokal Melalui Kampung Tahu TAKEDA di Cibuntu
Pelestarian Kearifan Lokal Melalui Kampung Tahu TAKEDA di Cibuntu

Tempat ini dikenal sebagai pusat industri tahu Cibuntu sejak lama dan merupakan tempat Khusus Strategis (KSK) di RT RW Kota Bandung. Wisata kuliner dan edukasi termasuk melihat, membuat, dan mencicipi tahu didukung oleh kearifan lokal masyarakatnya. Upaya penting untuk mempertahankan warisan budaya dan identitas masyarakat di era kontemporer adalah melestarikan kearifan lokal. Kampung Tahu TAKEDA di Cibuntu, Kota Bandung, adalah salah satu contoh nyata pelestarian kearifan lokal melalui pengembangan wisata berbasis kuliner dan edukasi.

Kampung Wisata Tahu Takeda di RW 5 Kelurahan Babakan dibangun karena kemampuan warga untuk menciptakan identitas desa melalui produk tahu yang dikenal luas. Tempat ini dikenal sebagai pusat industri tahu Cibuntu sejak lama dan merupakan tempat Khusus Strategis (KSK) di RT RW Kota Bandung. Wisata kuliner dan edukasi termasuk melihat, membuat, dan mencicipi tahu didukung oleh kearifan lokal masyarakatnya. Nama "Takeda" sendiri merupakan singkatan dari Tahu Kecap Lada, yaitu kuliner andalan yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung. Kampung Wisata Tahu Takeda berfungsi tidak hanya sebagai pusat produksi, tetapi juga sebagai simbol kewirausahaan dan inovasi budaya, keduanya memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis keberlanjutan dan kreativitas. Kampung Wisata Tahu Takeda juga memiliki berbagai nilai adat, norma sosial, dan tradisi unik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini menunjukkan bahwa kearifan lokal sangat penting untuk membangun kekuatan komunitas, memperkuat solidaritas, dan mendukung kehidupan mereka.

Upaya penting untuk mempertahankan warisan budaya dan identitas masyarakat di era kontemporer adalah melestarikan kearifan lokal. Kampung Tahu TAKEDA di Cibuntu, Kota Bandung, adalah salah satu contoh nyata pelestarian kearifan lokal melalui pengembangan wisata berbasis kuliner dan edukasi. Kampung Tahu TAKEDA adalah pusat produksi tahu tradisional dan destinasi wisata yang menawarkan edukasi tentang sejarah dan nilai budaya dari proses pembuatan tahu. Melalui inovasi dan kerja sama antara masyarakat setempat dan pemerintah, kampung ini berhasil menghidupkan kembali tradisi dan memberikan dampak sosial ekonomi yang baik bagi komunitasnya.

Kampung Tahu TAKEDA terletak di Babakan Ciparay, Kota Bandung, yang sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil tahu Cibuntu. Berdasarkan penelitian dan pengamatan di lapangan, pusat produksi tahu di wilayah ini sudah ada sejak tahun 1930-an, dimulai oleh para pengrajin Tionghoa, lalu dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Nama TAKEDA sendiri berasal dari singkatan "Tahu Kecap Lada," yang merupakan makanan khas kampung ini. Makanan ini berupa tahu kuning yang dicocol kecap pedas, menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.

Pengelolaan Kampung Wisata Tahu Cibuntu Babakan dimulai dari inisiatif kelompok sadar wisata (POKDARWIS) dan dukungan ketua RW setempat. Mereka mengubah kawasan industri tahu menjadi destinasi wisata edukasi dan kuliner. Ide ini tidak hanya meningkatkan perekonomian warga, tetapi juga mempopulerkan sejarah panjang produksi tahu yang penuh nilai kearifan lokal. Kampung Tahu TAKEDA kerap dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin melihat cara membuat tahu tradisional serta mencoba produk khasnya.

Kampung Tahu TAKEDA masih menggunakan cara membuat tahu secara tradisional yang menekankan kualitas dan rasa asli. Proses pembuatan biasanya hanya memakai bahan-bahan alami seperti kacang kedelai berkualitas dan air yang bersih, tanpa campuran bahan kimia beracun. Teknik pembuatan ini diajarkan secara turun-temurun kepada anak muda, sehingga menjadi cara untuk melestarikan pengetahuan lokal yang sangat bernilai. Wisata edukasi di kampung ini memungkinkan pengunjung melihat langsung seluruh proses pembuatan tahu, mulai dari memilih bahan hingga memasaknya, bahkan bisa ikut serta dalam membuat tahu yang berbentuk bungkus.

Tidak hanya itu, nilai-nilai sosial dan budaya seperti gotong royong serta ritual lokal seperti acara tahunan "Hajat Munggah" juga memperkuat hubungan masyarakat dengan warisan budaya mereka. Ritual ini menandakan rasa syukur atas hasil panen dan kelancaran proses produksi tahu, serta mempererat tali persaudaraan antar warga. Dengan demikian, Kampung TAKEDA bukan hanya menjadi pusat produksi makanan, tetapi juga menjadi tempat pelestarian budaya dan identitas komunitas yang tetap hidup dan berkembang.

Pengembangan Kampung Tahu TAKEDA memberikan dampak sosial dan ekonomi yang penting bagi masyarakat Cibuntu. Secara sosial, kampung wisata ini memperkuat persaudaraan dan memperjaga identitas budaya yang sudah lama ada di tengah masyarakat. Warga yang terlibat langsung dalam pengelolaan wisata dan pembuatan tahu merasa memiliki, sekaligus mendapatkan kesempatan untuk melestarikan pengetahuan tradisional secara berkelanjutan. Dari sisi ekonomi, Kampung TAKEDA membuka akses ke pasar yang lebih luas bagi produk tahu, meningkatkan penghasilan masyarakat melalui penjualan tahu dan produk turunannya, serta membuka peluang usaha baru seperti homestay dan usaha kuliner pendukung.

Wisata kuliner dan edukasi tentang tahu di kampung ini juga meningkatkan potensi pariwisata lokal. Ketersediaan paket wisata yang mencakup kunjungan ke pabrik pembuatan tahu, pengalaman membuat tahu secara langsung, serta mencicipi makanan khas dan membeli oleh-oleh mendorong meningkatnya jumlah pengunjung. Hal ini berkontribusi positif pada perekonomian masyarakat. Dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait juga menjadi faktor penting dalam menjaga kelangsungan dan pertumbuhan kampung wisata ini.

Meskipun berkembang positif, Kampung Wisata Tahu di Cibuntu masih menghadapi beberapa tantangan, seperti perlahan berkurangnya minat generasi muda untuk menjaga usaha membuat tahu secara tradisional, serta keterbatasan fasilitas dan akses pasar. Untuk mengatasi hal tersebut, pengelola berusaha menggabungkan teknologi dan inovasi dalam pemasaran digital, sekaligus meningkatkan pelatihan bagi masyarakat setempat agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Harapan besar kedepannya adalah Kampung Wisata Tahu ini semakin dikenal di tingkat nasional bahkan internasional, dengan pengembangan fasilitas budaya seperti museum mini, galeri seni tahu, serta variasi produk yang lebih luas. Peran aktif masyarakat dan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah diharapkan terus berlangsung agar nilai-nilai lokal yang terkandung dalam Kampung Tahu TAKEDA tetap terjaga dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi budaya serta kesejahteraan masyarakat.





Desvinka Azzahra

Desvinka Azzahra adalah anggota komunitas Literasiliwangi yang bergabung sejak Dec 2023



0 Komentar





Cerita Lainnya