Cerita
April dan ceritanya

Diselingi senyuman kecil dalam kalimat nya, gadis itu berkata "nanti pasti bisa"

Kita pasti pernah punya satu orang dalam hidup yang buat kita bersemangat dalam menjalani suatu hal. Entah itu karena terpacu melihat prestasi orang tersebut atau memang karena kita ingin menjadi setara dengannya. Begitupun yang dirasakan oleh gadis berambut pendek ini, April namanya. 

April merupakan tokoh utama dalam cerita ini, tapi sayangnya dia enggan mengakui itu. Dia pikir berlari dengan menjadi biasa saja akan membuat dia lebih baik. Dalam cerita ini april mempunyai satu orang yang dia kagumi, mungkin april lagi-lagi hanya enggan mengakui bahwa sebenarnya lebih dari itu ada sesuatu yang rasanya sulit untuk diucapkan.

Dilihat dari sudut manapun sosok yang dikagumi april ini juga sebenarnya tidak terlalu hebat, namun sepertinya siapapun yang bicara dengannya akan terpukau dengan pemikirannya. Tutur kata yang lembut dia selingi candaan yang menerbitkan bulan sabit pada mata april. Dia selalu membagikan energi positif untuk orang disekitarnya, dan tentunya dengan berbagai cara yang unik. Pertanyaan yang bagi april rumit pun dijawab dengan mudah olehnya.

Indah. Satu kata yang dapat april gambarkan untuk orang itu. Namun seperti yang sudah terjadi sebelumnya, april kembali membuat tembok yang berhasil menahannya untuk membuka diri. Dia rasa belum saatnya untuk memulai sesuatu yang bahkan dia tak yakin dengan hal itu. Ada kalanya dia hanya mencoba mencari alasan yang paling tepat untuk menjauh. Dia berjalan sendiri dengan tujuan dan arah yang ia tentukan sambil sesekali mencari arah yang lain.

Terima kasih sudah membuat sang tokoh utama "april" dalam tulisan ini bersemangat.  Sejatinya april dan orang itu berjalan di jalan yang benar, mungkin arah dan tujuannya berbeda tapi siapa yang tahu apa yang nantinya semesta cipta. 

Melihat dia yang bersinar di tempatnya, april pun mencoba menjadi sinar di tempat lain tanpa menghalangi kilau cahaya yang ada. 

-

Aku menceritakan kisah april ini dengan bahasa seringan mungkin, karena seperti yang april inginkan “nanti pasti bisa”.





Risya Bania Cahya

Saya Risya Bania Cahya, anggota aktif komunitas Literasiliwangi sejak Desember 2024. Saya memiliki minat besar dalam dunia literasi, terutama di bidang jurnalistik dan penulisan kreatif, yang saya jalani tidak hanya sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat, tetapi juga sebagai sarana pengembangan diri dan ekspresi.



0 Komentar





Cerita Lainnya