Bahasa dan Sastra
Menjelajahi Yogyakarta antara Seminar, Merapi, dan Warisan Budaya
Menjelajahi Yogyakarta antara Seminar, Merapi, dan Warisan Budaya

Halaman ini berisi esai tentang perjalanan selama tiga hari untuk mengikuti Seminar di kota Yogyakarta. Seminar ini diikuti di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan dibeberapa tempat bersejarah kota Yogyakarta.

Yogyakarta merupakan kota yang kaya akan sejarah, budaya dan keindahan alamnya. Menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang datang ke kota Yogyakarta. Dalam perjalanan 3 hari saya berkesempatan untuk mengikuti seminar Enterpreunership Literasi yang diadakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dihadiri oleh mahasiswa dari IKIP Siliwangi dalam pengembangkan kewirausahaan berbasis literasi, lalu menjelajah keindahan Gunung Merapi, dan menyelami warisan budaya Sonobudoyo yang kaya akan sejarah di kota ini. Kami tiba di Yogyakarta pada hari Rabu, 29 januari 2025 pukul 19.21 kami tiba di Hotel Cordella Yogyakarta untuk beristirahat.
Hari pertama di Yogyakarta diisi dengan kegiatan seminar bertajuk “Seminar Enterpreunership Literasi” di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tempat seminar diadakan. Acara ini dibuka dengan sambutan dari perwakilan UNY dan panitia penyelenggara, yang menekankan pentingnya literasi dalam dunia kewirausahaan. Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam terhadap informasi dan bagaimana menggunakannya untuk menciptakan peluang usaha. Dalam seminar ini, berbagai pembicara dari UNY tentang Literasi Wirausaha dan Wirausaha Literasi yang membahas didalamnya bagaimana membangun bisnis berbasis literasi, strategi pemasaran digital, serta peran teknlogi dalam membangun usaha. Salah satu sesi yang paling menarik membahas bagaimana literasi finansial berperan dalam berkelanjutan bisnis. Banyak peserta yang antusias bertanya dalam seminar ini, khususnya di era digital saat ini. Sebagai peserta, saya mendapatkan banyak wawasan baru dan inspirasi dari para pembicara yang kompeten di bidangnya. Seminar ini juga menjadi ajang untuk memperluas jaringan dan berdiskusi dengan peserta lain yang memiliki minat yang sama di bidang kewirausahaan. Setelah seminar berakhir kami menghabiskan waktu dengan makan makanan khas Yogyakarta. Dan bersiap-siap untuk perjalanan ke kawasan Lava Tour Merapi dan Museum Erupsi Merapi. Setelah sampainya disana kami menggunakan mobil jeep yang membawa kami menjelajahi daerah yang berdampak letusan gunung Merapi. Perjalanan ini memberikan pengalaman langsung tentang dampak letusan gunung berapi serta bagaimana masyarakat sekitar bangkit kembali setelah

bencana. Sepanjang perjalanan, pemandu menjelaskan sejarah letusan Gunung Merapi, termasuk erupsi dahsyat tahun 2010 yang menyebabkan perubahan besar pada lanskap disekitarnya. Kami juga mengunjungi beberapa tempat bersejarah, seperti ke Musium Mini Sisa Hartaku yang didalamnya terdapat banyak foto bersejarah dan sisa-sisa barang peninggalan yang mengalami dampak erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Setelah dari sana saya pun dibawa untuk mengunjungi Batu alien yang berbentuk seperti alien, batu ini dikenal dengan batu alien karena nama ini berasl dari Bahasa jawa, yaitu “alihan” yang berarti berpindah. Kunjungan ke Musium Erupsi Merapi memberika perseptif baru tetang bagaimana masyarakat sekitar beradaptasi dan bangkit setelah bencana. Seali itu, pengalaman ini juga mengajarkan tentang pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam. Menurut cerita dari pemandu kami pemeritah sudah memberikan peringatan pada masyarakat namun masih banyak yang tidak peduli akan peringatan itu. Setelah berkunjng ke museum kami berpetualang ke lava tour dan bermain air hingga basah kuyup setelah selesai bermain kami kembali ke bis dan menuju ke tempat makan setelah selesai kami kembali ke hotel, malam nya kami berburu oleh oleh dan berjalan-jalan di malioboro tempat salah satu wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan saat ke Yogyakarta.
Di hari ketiga perjalanan kami di Yogyakarta diisi dengan kegiatan yang tak kalah menarik yaitu seminar di Musium Sonobudoyo dan Culture Center Reg Yogyakarta. Museum Sonobudoyo merupakan salah satu museum terpenting di Yogyakarta yang menyimpan banyak berbagai koleksi bersejarah mengenai budaya Jawa dan Nusantara. Seperti wayang, batik, keris dan gamelan dan masih banyak lagi.
Seminar yang diadakan di museum ini membahas tentang berdirinya musium Sonobudoyo pertama kali hingga saat ini. Bangunan museum menggunakan tanah bekas “Shouten” tanah hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VII dan di tandai dengan sengkalan candrasengkala “Buta Ngrasa Estining Lata” sedangkan peresmian dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubowono VIII pada hari rabu di tandai dengan sengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha” yang berarti tahun jawa atau tepatnya 6 November 1935. Setelah mengunjungi Museum Sonobudoyo kami melanjutkan perjalanan ke Culture Center Reg Yogyakarta. Di sini, kami dapat melihat berbagau macam pertunjukan seni tradisional dan benda-benda bersejarah disana seperti tari jawa, gamelan, wayang dsb.
Disana dapat memberikan saya pengalaman yang mendalam tentang kekeyaan budaya Yogyakarta. Kegiatan di hari ketiga ini memberikan wawasan mendalam tentang keterkaitan

antara literasi, budaya, dan kewirausahaan. Kami belajar bahwa pemahaman terhadap budaya lokal dapat menjadi nilai tambah dalam menciptakan produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi.





Intan Silfiani

Intan Silfiani adalah anggota komunitas Literasiliwangi yang bergabung sejak Dec 2023



0 Komentar





Bahasa dan Sastra Lainnya